27-28 01 2014
Aku sempat telat pergi berlibur karena
mengusahakan adanya teman yang akan mendampingiku di perjalanan. Sidiq seorang
teman indonesiaku akhirnya mau menemaniku pergi berlibur. Tujuan kami pada saat
itu adalah ke bursa. Yaitu tempat di mana kami bisa melihat salju dan bermain
ski. Perjalanan dari denizli ke bursa kami tempuh dalam waktu 9 jam.
Sedangkan seharusnya 6 jam. Bebarapa masalah terjadi pada saat perjalanan. Aku tidak merasakan lamanya perjalanan karena
waktu tempuh aku habisakan dengan tidur. Sedang sidiq yang merasakan betapa
lamanya perjalanan karena ia tidak bisa tertidur.
Kami tiba di terminal bursa. Terminal termegah
yang pertama
aku lihat. Di sana kami menunggu jemputan dari salah seorang teman indonesia bernama Zaki. Setelah itu kami tiba di salah satu asrama bernama Ertuğrul Gazi asrama yang cukup besar dan megah. Kami sampai pada siang hari dan kami pun menyantap makan siang di sana.
aku lihat. Di sana kami menunggu jemputan dari salah seorang teman indonesia bernama Zaki. Setelah itu kami tiba di salah satu asrama bernama Ertuğrul Gazi asrama yang cukup besar dan megah. Kami sampai pada siang hari dan kami pun menyantap makan siang di sana.
Kami pun tidak mau membuang-buang waktu setelah makan siang kami
langsung minta seorang teman bernama fuad untuk mengajak kami keliling kota
bursa. Kendaraan yang pertama kami naiki adalah metro atau yang lebih dikenal
dengan kereta.
Dari stasiun Osman Gazi kami segera menuju ke masjid Ulu Cami untuk menunaikan shalat Ashar. Setelah kami menunaikan shalat kami sempat bertemu dengan pelajar asia yang lain. Ulu Cami merupakan masjid terbesar di Bursa jadi kami tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk tidak berfoto.
Setelah kami banyak berfoto kami juga berziarah ke makam Osman Gazi beserta anaknya beliau Orhan Gazi. Dan yang paling aku suka adalah ketika aku dan teman-teman mengunjungi salah seorang kediaman ibu berkebangsaan Indonesia. Di sana kami dijamu dengan hidangan indonesia yang luar biasa. Sudah lama aku tidak menikmati makanan kampung halaman. Hati ku menangis dalam kegembiraan.
Setelah selesai makan teman temanku pergi menonton televisi sedang aku sibuk mewawancarai ibu yang sudah berumah tangga ini. Kami berbincang hingga pukul 22.00. aku sangat terkesan dengan cerita yang disampaikan beliau. Beliau merupakan ibu yang baik dan tangguh. Sayang kami harus pergi kembali ke Asrama tapi kami sangat senang sekali akan jamuan yang beliau berikan. Kami ucapkan sampai jumpa dan terimakasih kepadanya.
Kami tertidur di kereta selama perjalanan karena aku sangat lelah. Untungnya temanku bernama Fuad rela berkorban untuk tidak tidur dan membangunkan kami ketika sampai di Asrama.
Kami tertidur di kereta selama perjalanan karena aku sangat lelah. Untungnya temanku bernama Fuad rela berkorban untuk tidak tidur dan membangunkan kami ketika sampai di Asrama.